Belajar Arti hidup dari Oscar Yura Dompas
Pengertian Autisme
Autisme merupakan kumpulan kelainan yang beragam dari segi penyebab dan
manifestasi klinisnya, dengan diagnosis berdasarkan manifestasi perilaku yang
kompleks (gangguan bersosialisasi, gangguan berkomunikasi, serta perilaku yang terbatas
berulang dan stereotipe). Untuk mendiagnosis autisme tidaklah mudah karena
tidak ada pemeriksaan penunjang seperti darah untuk membantu diagnosis autisme.
Diagnosis autisme sendiri dibuat berdasarkan observasi terhadap perilaku dan tumbuh kembang anak.Autisme sendiri kadang dapat dideteksi sejak
anak berumur 18 bulan atau bahkan lebih awal. Akantetapi, baru setelah usia 2
tahun diagnosis autisme, berdasarkan pengamatan oleh ahli, dapat ditegakkan
secara lebih pasti. Sayangnya, banyak anak – anak baru terdiagnosis menderita
autisme ketika sudah berusia lebih dewasa. Keterlambatan ini berarti anak
tersebut terlambat mendapat penanganan yang tentunya berdampak terhadap kehidupannya
selanjutnya.
Para ahli genetik berpendapat bahwa untuk
mendiagnosis seorang anak autis
atau tidak diperlukan 2 tahap yaitu skrining perkembangan dan evaluasi
diagnostik yang komprehensif.
Gejala autism
Terdapat
3 area yang mengalami kelainan pada anak dengan autisme yaitu interaksi sosial,
komunikasi (verbal maupun non-verbal), serta perilaku dan ketertarikan terhadap
sesuatu. Setiap anak memiliki pola autismenya masing – masing. Gejala yang penting
dan khas ada pada anak dengan autis adalah gangguan dari interaksi sosialnya.
Pada usia bayi, bayi dengan autisme mungkin tidak merespon terhadap orang atau
hanya berfokus pada satu hal saja untuk periode yang cukup lama. Anak dengan
autisme juga sulit untuk mengerti / memahami pikiran dan perasaan orang lain
karena ketidakmampuannya dalam memahami intonasi serta ekspresi dalam
berbicara.
Anak
dengan autisme juga terlihat melakukan gerakan yang berulang seperti berputar –
putar atau perilaku yang menyakiti diri sendiri seperti membenturkan kepala,
menggigit. Salah satu yang juga biasanya ditemui pada anak dengan autisme
adalah keterlambatan dalam berbicara. Selain itu, olehkarena kemampuan
sosialnya yang buruk, anak dengan autisme tidak tahu cara untuk bermain bersama
dengan anak lainnya.
Beberapa
hal dapat menjadi indikator sebagai skrining awal pada anak dengan autisme.
Tentunya dengan adanya indikator ini, anak tersebut harus menjalani evaluasi
yang lebih komprehensif oleh ahli. Indikator tersebut merupakan keterlambatan –
keterlambatan tumbuh kembang seperti belum dapat menunjuk atau berkata – kata
pada usia 1 tahun, belum dapat menyusun 2 kata pada usia 2 tahun, tidak
merespon terhadap panggilan nama, kontak mata yang buruk, tidak adanya kemampuan
bersosialisasi, memiliki dunianya sendiri dengan bermain dengan mainannya,
tidak adanya senyuman atau respon terhadap lingkungan sekitar.
Indikator
diatas merupakan indikator yang dapat ditemui dari awal – awal, sedangkan
gejala seperti ketidakmampuan berteman, bersosialisasi / mengobrol, preokupasi
terhadap sesuatu benda atau subjek, tidak fleksibel terhadap ritual / kegiatan
rutin tertentu, ketertarikan yang terbatas terhadap hal – hal tertentu
merupakan indikator yang ditemui pada anak autis yang tidak didiagnosis secara
dini.
Evaluasi
oleh psikolog, neurologis, psikiatri, dan profesional lain yang ahli dalam
bidang autisme diperlukan untuk mendiagnosis anak dengan autisme. Tentunya,
evaluasi seperti tes pendengaran juga perlu dilakukan terlebih dahulu karena
gangguan pendengaran dapat membuat seorang anak terganggu bicaranya.
Penyebab
Autism
Penyebab
pasti dari autisme belum diketahui. Akan tetapi para ahli mengemukakan bahwa
faktor genetik dan lingkungan yang kompleks memegang peranan dalam menyebabkan autisme.
Penyebab autisme dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu primer dan sekunder.
Autisme primer merupakan autisme yang tidak diketahui penyebabnya. Autisme
sekunder merupakan autisme yang disebabkan oleh faktor medis dan lingkungan
yang kemudian meningkatkan risiko autisme. Kasus terbanyak adalah autisme
primer yang mencapai hampir 90% kasus autisme. Faktor genetik seperti mutasi
genetik tertentu dapat membuat seorang anak menjadi autis. Kelainan pada
perkembangan otak dan sistem saraf juga salah satu faktor yang meningkatkan
risiko terjadinya autisme pada anak.
Belajar Arti hidup dari
Oscar Yura Dompas
sumber: anakkreatif
Mungkin
nama ini jarang atau bahkan tidak pernah kamu dengar. Oscar Yura Dompas adalah
anak dari pasangan Putri Ira C (48) dan A. Jerry Dompas (48). Oscar Yura Dompas
adalah anak sulung dari pasangan ini namun setelah umurnya menginjak dua tahun
perilaku Oscar berubah dan agak aneh karena dia tak bisa konsentrasi dan
sikapnya hiperaktif. Ibu dan ayahnya peka terhadap perbedaan sikap Oscar dengan
anak yang lain lalu Oscar dibawa ke dokter dan dinyatakan bahwa Oscar positif
autis dan terdapat kelainan di otak kecilnya.
Orang tua Oscar termasuk orang tua yang berani dan hebat untuk mendidik Oscar
menjadi anak normal seumurannya. Mereka rajin untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
yang dilakukan Oscar untuk perkembangan otaknya terlebih lagi Bapak dan Ibu
Jeffry selalu memacu Oscar untuk mengembangkan kualitas menulisnya. Seiring
berjalannya waktu Oscar ternyata mempunyai bakat untuk menulis dan
tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh Oscar juga dapat bermanfaat bagi orang
lain.
Saat ini Oscar Yura Dompas (25) telah membuat dan meluncurkan dua buah buku
tentang pengalaman kehidupannya sehari-hari yaitu buku yang berjudul Autistic
Journey danThe Life of the Autistic Kid Who Never Give Up.
Oscar juga termasuk anak berkebutuhan khusus yang sangat spesial. Meskipun
hidup dengan autisme, dia mampu menyelesaikan pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di
Universitas Atmajaya, Jakarta Pusat.
Pada tanggal 7 Mei 2009 Oscar juga mendapat piagam penghargaan dari rekor MURI
(Museum Rekor Indonesia) sebagai penyandang autis yang mampu menyelesaikan
pendidikan dan menulis buku berbahasa Inggris. Oscar kini sedang mengejar mimpinya yang lain yakni kuliah diploma
kepariwisataan di Singapura sebab dia ingin menjadi guide. Dia ingin bertemu banyak orang sambil berwisata.
Singapura dipilih karena aksesnya cukup mudah dari Jakarta.
Belajar tentang kehidupan dari seorang pria yang bernama Oscar Yura Dompas ini
layak untuk kita renungkan, meskipun ia sadar ia mengidap autisme namun dia
tidak mau hanya berhenti disitu saja. Terbukti dia mampu lulus dari Universitas
Atmajaya jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3,58. Prestasinya juga
bukan hanya itu saja dia juga sudah meluncurkan dua buku hasil tulisan dia
sendiri. "Kehidupan yang dijalankan oleh Oscar dapat kita ambil
pelajarannya bahwa setiap manusia di muka bumi ini berhak untuk
menunjukkan segala bakatnya, tidak terbentur dia normal atau tidak karena
semua manusia berhak menentukkan jalan hidupnya masing-masing."
Komentar
Posting Komentar